Seorang pengusaha kurma asal Malaysia, Yusuf Taiyoob, sanggup menjual ribuan ton kurma per tahunnya. Bahkan, dia juga sanggup menjual puluhan jenis kurma setiap tahunnya dan mendapatkan julukan "Raja Kurma".
Dilansir dari The Star, Senin 6 Juni 2016, Yusuf terjun ke dunia bisnis sejak tahun 1979 setelah lulus kuliah. "Saya menjual parfum di Penang International Airport dan memproduksinya sendiri untuk pasar wisata," kata dia di Penang, Malaysia.
Awalnya, usaha parfumnya sukses di tahun-tahun pertama. Lama-lama bisnisnya merugi. Yusuf mengakui memulai bisnis dari nol bukanlah hal yang mudah. Dengan menggunakan modal yang sedikit, dia menggelar dagangannya di lapak kecil milik kakeknya di George Town. Di ruang usaha itu, dia menjual produk-produk seperti kacang mede dan lada. "Saya ingat masa sulit saya ketika saya memohon orang-orang untuk membeli produk saya saat produk saya susah bergerak dan belum ada brand untuk produk saya," kata dia. Yusuf pun mencoba membangun modal utama bisnisnya, yaitu kepercayaan pelanggan. Caranya dengan meningkatkan kualitas barang.
Cara ini pun berhasil mengambil hati para pelanggannya. Pada tahun 1998, pemilik usaha "Yusuf Taiyoob" ini mencatat penjualan produk spesial, seperti kurma dan lada meningkat. Usaha Yusuf pun berkembang menjadi importir dan distributor. Terutama kurma, Yusuf memulai impor kurma sejak tujuh tahun yang lalu. Kurma-kurma tersebut dipasok dari Tunisia, Oman, Mesir, Dubai, Afrika Selatan, dan Arab Saudi. Setiap tahunnya, Yusuf bisa menjual 4 ribu kurma dan bisa menjual 50 varietas kurmanya. Lalu,
dia pun menyimpan 9 ribu ton produk kurma di gudangnya. Selama Ramadan, dia pun bisa mengimpor 3.500 ton kurma. "Salah satu produk kurma premium kami adalah Kalahari Medjoul yang didatangkan dari Afrika Selatan yang disimpan di suhu -38 derajat celcius.
Angkanya pun naik 8 persen tahun ini daripada hari-hari biasa," kata dia. Awalnya, kurma-kurma yang didatangkan itu dikemas dalam karung goni. Karena mengedepankan kualitas, Yusuf meminta agar kurma-kurma itu dikirim dengan kemasan karton. Tak hanya mengedepankan kualitas, kunci sukses bisnisnya adalah inovasi. Yusuf memasok kurma dari Amerika Serikat untuk atlet.
Kurma-kurma tersebut dianggap memiliki serat tinggi dan mengandung potasium untuk menyediakan energi sepanjang tahun. Yusuf pun menyebut usahanya yang dirintis selama puluhan tahun ini bisa "menjaga" konsumen dan perusahaannya tumbuh 10-15 persen untuk keseluruhan produknya.
Yusuf mengatakan kurma menyumbang separuh pendapatan usahanya, sedangkan yang lainnya berasal dari kacang kapri, minyak zaitun, dan buah-buahan kering. Sebanyak 80 persen Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan mereka di pasar domestik, sedangkan 20 persen lainnya dari pasar luar negeri, yaitu Thailand, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura. Sayangnya, tak disebutkan berapa jumlah pendapatan usahanya. Selain itu, Yusuf membidik pendapatan sebesar 200 juta ringgit untuk lima tahun ke depan. Caranya, dia menginvestasikan uang-uangnya untuk membangun gudang dan outlet distributor. Misalnya, dia menginvestasikan uang 5 juta ringgit atau Rp16,36 miliar untuk tiga outletnya di Penang dan 15 juta ringgit atau Rp49,1 miliar untuk menambah cabang distributor di Shah Alam, Selangor, dan Johor Baru di Johor.
0 komentar :
Post a Comment